Dalam memulai usaha (wirausaha) yang sebaiknya diperhatikan dalam memulai suatu usaha:
1. Teliti kemana hasil produk anda hendak dijual.
Untuk mengetahui siapa sebetulnya pembeli produk/jasa yang anda jual sangat penting, karena justru inilah titik penting untuk menentukan anda mau berbisnis di bidang apa?
Siapakah pasarnya, seberapa lebar pasar tersebut, dan bagaimana persaingannya.
Bila persaingan ketat, apakah masih ada celah pasar yang bisa dimasuki.
Seperti apakah kemampuan atau daya beli konsumen anda, apakah mereka menginginkan kualitas prima, atau barang yang fungsional, dan berapa kira-kira harga yang bisa menembus pasar.
2. Mulai dari yang kecil
Awali dari yang sederhana, dari sini anda belajar memahami bisnis anda, kendala produksi (dari sejak pembelian bahan baku s/d barang siap dijual), kontinuitas kualitas hasil produksi. Anda juga belajar memahami bagaimana mengelola karyawan, serta kesulitan lainnya. Jika dimulai dari kecil, anda masih bisa memonitor semuanya sendiri, sehingga tahu persis apa yang terjadi, dan bagaimana mengatasi permasalahannya.
3. Kualitas karyawan yang mendukung anda
Anda harus memilih karyawan untuk mendukung aktifitas usaha anda. Dalam bisnis apapun, faktor Sumber Daya Manusia sangat penting, dan menentukan keberhasilan usaha. Kriteria pemilihan karyawan, pelatihan yang terus menerus (bisa dilakukan sambil usaha berjalan), hubungan atasan bawahan yang menyenangkan, akan membuat karyawan loyal pada anda. Dari usaha skala kecil, anda bisa belajar bagaimana mengelola karyawan untuk mendukung usaha yang anda jalankan.
4. Pisahkan harta pribadi dan harta
perusahaan Sejak awal buat administrasi secara terpisah, sehingga anda bisa menilai apakah usaha anda menguntungkan apa tidak. Pemisahan harta dan administrasi keuangan ini juga berguna, jika suatu ketika usaha anda menurun, anda tak kehilangan rumah tinggal anda. Buat evaluasi bulanan, untuk mengetahui perkembangan usaha anda,bagaimana prospeknya ke depan.
5. Yang paling mudah apabila usaha sesuai hobi
Jika bisnis anda sesuai hobi, anda akan menjalankan nya dengan senang hati, seperti anda melakukan hobi anda. Dan harus diakui, memulai usaha membutuhkan stamina yang kuat, dan semangat pantang menyerah.
6. Sebaiknya tak menggunakan dana pihak
ketiga di awal bisnis Jika pada awal bisnis menggunakan dana pihak ketiga, maka anda akan dibebani bunga dan kewajiban mengangsur pokok. Padahal anda masih belajar berbisnis dan belum ada jaminan bahwa usaha anda menguntungkan. Pihak ketiga akan memberi anda bunga tinggi, karena risiko bisnis yang masih awal memang berisiko tinggi.
7. Bagaimana jika modal awal kurang?
Anda bisa mengajak partner usaha, sehingga tidak perlu membayar angsuran pokok dan bunga. Pilih partner usaha yang anda kenal betul sifatnya. Pemilihan karakter ini harus dilakukan secara cermat, karena bukan hal yang baru, jika pada awalnya anda dan partner adalah teman akrab sesama mahasiswa, setelah berbisnis bisa saja terjadi ketidak sesuaian yang sering menimbulkan masalah hukum. Oleh karena itu, jika anda berbisnis bersama orang lain, maka buat aturan main yang jelas dan secara legal (buat akte pendirian notariil, serta Anggaran Dasar usaha). Jangan karena teman baik, anda menjadi lupa membuat rambu-rambu. Begitu mulai berbisnis, berarti anda sudah siap jika sewaktu- waktu terjadi perkara, yang dapat berakibat hukum.
8. Anda harus siap bekerja 24 jam non stop
Punya bisnis sendiri, membuat anda bebas untuk berkreasi, namun anda juga harus mempunyai stamina yang kuat, dan selalu berpikir untuk melakukan inovasi-inovasi demi kemajuan usaha anda.
Dari tulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa: seorang wirausaha harus mempunyai stamina kuat, inovatif, selalu mencari terobosan, pantang menyerah, dan selalu berpikir bagaimana untuk memajukan usaha. Bila bisnis anda sesuai hobi, maka anda akan menjalankan usaha dengan senang hati, layaknya seperti saat anda menekuni hobi anda.
Anggapan bahwa seorang wirausaha mempunyai waktu yang fleksibel, santai, dan bisa menentukan kapan masuk kerja atau tidak, adalah salah. Justru seorang wirausaha tak pernah istirahat, kalaupun secara fisik anda bisa istirahat, tetapi pikiran anda akan terus berputar untuk mencari inovasi-inovasi agar usaha anda semakin berkembang. Dan sekali anda mulai berbisnis, anda sulit menghentikannya, karena anda bertanggung jawab terhadap kehidupan karyawan anda, serta konsumen anda.
Anggapan bahwa seorang wirausaha mempunyai waktu yang fleksibel, santai, dan bisa menentukan kapan masuk kerja atau tidak, adalah salah. Justru seorang wirausaha tak pernah istirahat, kalaupun secara fisik anda bisa istirahat, tetapi pikiran anda akan terus berputar untuk mencari inovasi-inovasi agar usaha anda semakin berkembang. Dan sekali anda mulai berbisnis, anda sulit menghentikannya, karena anda bertanggung jawab terhadap kehidupan karyawan anda, serta konsumen anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar