Pemasaran Sejak Awal.
APAKAH perusahaan Anda atau bisnis Anda
pernah menyebarkan suatu brosur untuk
menawarkan produk atau jasa? Apakah Anda
pernah mengukurnya secara detail dan
seksama?
Berapa brosur yang dibuat, berapa biayanya,
kapan, dan di mana disebarkan? Kemudian,
berapa hasil respons dan berapa besarnya
peningkatan pemasaran Anda dari penyebaran
brosur tersebut? Tidak banyak perusahaan atau
pebisnis yang melakukan hal tersebut. Namun
akhirnya, sering kali terjadi kenaikan biaya
pemasaran, dan tidak terjadi peningkatan hasil
pemasarannya.
Lebih parah lagi, apabila suatu perusahaan yang
terus menerus membagikan brosur tanpa ada
suatu tes kecil yang jelas, sedangkan brosur
tetap dibuat dalam jumlah sangat banyak dan
terus menerus. Mungkin saja bukan hanya
brosur, tapi juga bentuk aktivitas pemasaran
lainnya, mungkin bisa dalam bentuk iklan di
majalah, koran, radio, atau televisi, dan
sebagainya.
Apakah Anda pernah menerima brosur tapi
Anda merasa tidak jelas apa yang ditawarkan
dalam brosur tersebut? Dan lebih celaka lagi,
Anda tidak tahu di mana bisa menghubunginya.
Apabila ini terjadi, maka aktivitas pemasaran
Anda sebenarnya sudah merugikan bisnis Anda
sejak pertama kali. Oleh karena itu, dalam
membuat suatu aktivitas pemasaran, baik
berupa brosur, iklan koran, majalah, iklan radio
atau bahkan iklan TV, dan sebagainya, sangat
penting untuk mengadakan pengukuran yang
jelas, seksama, dan sistematis. Dengan begitu,
kita akan mampu mengetahui dengan lebih
mudah apa saja kegiatan pemasaran yang telah
kita lakukan.
Lalu, seberapa efektifkah kegiatan pemasaran
tersebut untuk mengoptimalkan hasil
pemasaran kita secara keseluruhan. Seperti
yang pernah saya contohkan: ada suatu bank
besar di Indonesia yang beberapa tahun lalu
me-launching salah satu produknya dengan
melakukan promosi undian yang sangat
sensasional "Berhadiah Mercy SLK". Akan tetapi,
bank tersebut memberikan headline "Transfer
Balance" dalam promosinya.
Dan ketika saya beberapa kali mencoba
menanyakan kepada para peserta seminar yang
saya adakan --sebagai contoh ketika beberapa
tahun lalu saya pernah mengadakan seminar
Marketing Revolution di Surabaya-- dari ratusan
peserta, ternyata hanya dua orang yang
mengerti maksud transfer balance tersebut.
Memang, bank tersebut sudah berusaha untuk
memberikan hadiah yang sangat luar biasa dan
sangat sensasional.
Namun sayang sekali, menurut saya, mereka
tidak mengadakan tes kecil terlebih dahulu
terhadap headline iklan tersebut, sehingga
terjadilah hasil aktivitas pemasaran yang tidak
optimal. Bank itu mungkin pernah mengadakan
tes terlebih dahulu, namun kemungkinan
mereka salah tempat atau segmentasinya,
sehingga mengeluarkan banyak biaya namun
tidak memberikan hasil yang optimal. Oleh
karena itu, salah satu cara untuk
mengoptimalkan pemasaran di antaranya
adalah buatlah pengukuran yang jelas dan
sistematis dari setiap program pemasaran yang
kita lakukan.
Kemudian lakukan tes kecil yang lebih akurat
pada segmentasi yang lebih tepat terlebih
dahulu sebelum melakukan program
pemasaran dalam skala besar. Hal tersebut bisa
kita mulai dari bentuk aktivitas pemasaran yang
kelihatannya sederhana sekalipun. Harus kita
ingat, keuntungan bisnis kita antara lain
ditentukan juga dari efisiensi dan optimalisasi
kegiatan pemasaran yang kita lakukan sejak
awal.(*)
TUNG DESEM WARINGIN
Pelatih Sukses No 1 di Indonesia The
most Powerful People and Ideas in
Business 2005 (Koran SI/Koran SI) o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar