kiat mengajukan dan mendapatkan kredit di bank

tips mengajukan kredit di bank. 1. Tentukan dulu kebutuhan anda. Kebutuhan apa
yang anda inginkan untuk dibiayai bank. Untuk
karyawan biasanya lebih simple, beli rumah, beli
kendaraan, dst. Sementara untuk professional
dan pengusaha lebih kompleks. Apabila yang
anda perlukan adalah suntikan untuk perputaran
modal, misalnya untuk mengurangi hutang
dagang sehingga harga yang didapat lebih
murah, atau untuk memperbanyak inventori/
persediaan barang, maka yang diajukan adalah
kredit modal kerja, seperti rekening Koran, kredit
akseptasi dsb. Sementara bila yang anda
butuhkan adalah pembiayaan pembelian fixed
asset seperti mesin, kendaraan, bangunan ruko,
gudang dll, ajukan kredit investasi.
2. Estimasikan kemampuan pembayaran
(payback ability) anda. Dari laporan keuangan atau
gaji/pendapatan yang anda peroleh setiap
bulannya, ambil titik aman bahwa besarnya
kewajiban pembayaran tidak lebih besar dari 30%
pendapatan bersih anda (DBR umum setiap bank
adalah 30-35% dari total pendapatan ). Contoh:
Vidi dan suaminya memiliki total penghasilan Rp
3.000.000, maka jadikan patokan dalam diri Vidi
kalau besar angsuran nanti tidak boleh lebih dari
Rp. 1.000.000 perbulannya nanti. Untuk
pengusaha, hitung tingkat DBR anda dari Nett
Profit jangan Gross (untuk lebih amannya)
3. Periksa pemenuhan syarat administrasi anda.
Untuk karyawan, pastikan anda telah bekerja di
perusahaan anda lebih dari 2 tahun (ada juga
bank yang menerapkan lebih dari itu), status
pendapatan tetap (adanya komponen gaji tetap,
untuk dihitung dalam perhitungan DBR), untuk
pendapatan yang sifatnya hanya komisi (tidak
tetap) biasanya bank akan cenderung menolak.
Demikian juga untuk professional dan pengusaha,
paling tidak ijin praktek/usaha di atas dua tahun
dari tanggal terbit, atau telah menjalankan
usahanya selama di atas dua tahun.
4. Perhatikan data dan fisik jaminan anda. Untuk
dokumen pastikan sertifikat yang absah dan
berlaku. Untuk SHGB, pastikan jangka waktu
berlakunya masih lama minimal tidak lebih dari
jangka waktu kredit yang akan diajukan. Untuk
fisiknya jaminan tanahnya sendiri: (hampir)
semua bank menginginkan jaminan yang
marketable (artinya bila ada masalah kredit dan
terjadi penyitaan, bank akan mudah menjual
jaminan itu), untuk itu jaminan harus memiliki
akses jalan (di pinggir jalan), biasanya yang
masuk 2 mobil - sekitar lebar 3.5-4 meter,
jaminan di lokasi strategis (bukan daerah
terpencil/pinggiran yang cenderung tidak
berkembang), jaminan tidak terletak di tebing/
lereng/daerah miring/daerah pemakaman/daerah
rumah ibadah (misal masih satu lokasi dengan
rumah ibadah), jaminan bangunan harus
memiliki IMB, fisik bangunan harus baik dan
kokoh. Untuk kendaraan pun demikian ,
penilaiannya lebih mudah.
Mobil baru tinggal disesuaikan dengan data dealer,
mobil bekas kondisinya harus masih prima,
tahunnya masih muda, dll. Jumlah kredit yang
akan diberikan bank umumnya maksimum
berkisar antara 70-80% dari nilai jaminan
menurut taksiran bank.
5. Pastikan anda tidak memiliki catatan cacat
perbankan pada tahun berjalan (saat anda
mengajukan kredit tersebut. Bank memiliki
jaringan data yang online seluruh negeri, di
bawah jaringan server BI. Ada 2 macam data
yang dapat dicek. Pertama DHBI yakni daftar
hitam yang didapatkan seorang
pemiliki rekening giro apabila dia telah
memberikan cek atau bilyet giro kosong melebihi
batas ketentuan BI, kedua Data Kolektibilitas yang
menunjukkan data kredit yang dimiliki calon
debitur suatu bank, yang sudah ada. Misalnya
Vidi telah memiliki kredit di Bank Jabar dengan
kolektibilitas
lancar, maka Vidi dapat mengajukan kembali
kredit di bank lain bila memenuhi syarat. Hal
pertama yang dilakukan oleh suatu officer bank
dalam memeriksa pengajuan kredit adalah Cek
DHBI dan Cek Kolektibilitas. Data yang dilihat
adalah berdasarkan nama, no KTP/ID, dan
NPWP. Apabila anda pernah masuk dalam kedua
list tsb, namun pada saat anda mengajukan
sudah ter-rehab, sudah beres dan lancar, maka
tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan
pengajuan.
6. Siapkan rekening tabungan atau giro yang
mencerminkan pendapatan anda. Terutama sekali
untuk first impression bagi pihak bank. Saat ini
bank akan lebih melihat data rekening anda
dibanding data laporan keuangan atau gaji yang
umumnya dapat dibuat buat. Apabila anda
sebagai pengusaha mengatakan bahwa omzet
anda per bulan 100juta, maka bank akan meminta
keluar masuknya uang dalam rekening anda
minimal 80% dari jumlah omzet anda tsb.
Bank akan melihat ke jumlah transaksi per
bulannya BUKAN pada saldonya. Biasanya
rekening yang diminta adalah data selama tiga
bulan, maka saya sarankan bila anda akan
mengajukan bulan April, pastikan data jumlah
transaksi pada rekening anda Januari - Maret telah
mencerminkan omzet/pendapatan. Jangan ragu
untuk lebih mengaktifkan mobilitas transaksi di
rekening anda
7. Pilih bank dengan total servis terbaik: tingkat
suku bunga yang tidak mahal (dalam satu
periode, masing masing bank memiliki tingkat
suku bunga kredit sendiri), bunga efektif, jenis
kredit yang ditawarkan lengkap (ada bank yang
hanya melayani KPR, dll) sehingga anda bisa
mendapatkan kredit
yang sesuai dengan kebutuhan, biaya biaya yang
terkait dengan kredit yang paling bersaing
(perhatikan iklan dari bank: misal bebas biaya
notaris, suku bunga paling rendah, dsb, gunakan
kesempatan tersebut), pilih bank yang
menjanjikan proses pengajuan kredit tidak lama
(waktu yang umum biasanya maksimal dua
mingguan), pilih bank yang mendapat
rekomendasi bagus dari teman/partner atau
relative lain terutama terkait dengan customer
maintenance/relationship, pilih bank yang
teknologinya cukup canggih sehingga
memudahkan anda untuk bertransaksi apa saja
terkait dengan bank tersebut (bayar angsuran
lewat mobile banking/otodebet, dll).
8. Ada baiknya anda mencari rekomendasi dari
debitur yang telah lebih lama berhubungan baik
dengan bank tersebut. Bank umumnya akan
melakukan trade checking, baik itu dengan
perusahaan tempat anda bekerja (untuk
karyawan), dengan supplier/pesaing/pelanggan
(untuk profesional dan pengusaha). Info trade
checking yang kurang baik bisa langsung
menurunkan penilaian bank terhadap anda.
9. Gunakan fasilitas kredit sesuai dengan tujuan
awal. Seringkali terjadi kemacetan kredit akibat
terjadinya kesalahan pemakaian. Misalnya kredit
modal kerja digunakan untuk membangun
rumah, akibatnya modal kerja anda tidak
bertambah, sementara dengan adanya kredit
berarti anda seharusnya meningkatkan
keuntungan untuk membayar kewajiban kredit,
sehingga akhirnya anda tidak mampu membayar
pada bank.
10. Terlepas dari semua itu, perhitungkan baik
baik oleh anda bahwa dengan pemberian kredit
ini akan membantu anda, bukannya justru
menyulitkan anda di kemudian hari (lihat contoh
perhitungan bunga). Satu hal yang harus
diperhitungkan: ambil payback ability anda terkecil
untuk dijadikan acuan pengajuan besarnya kredit.
Satu pesan saya, dalam perjanjian kredit hampir
99.9%, posisi bank sangat terlindungi oleh
hukum terkait. Sehingga bila terjadi masalah
kredit, umumnya di pengadilan bank biasanya
akan selalu menang. Oleh karena itu, jangan
ambil kredit bank kalau anda ragu dengan
kemampuan payback anda. Jangan karena tergiur
besarnya uang yang diterima di awal yang cukup
besar, tapi pikirkan nanti setiap bulannya anda
harus membayar kewajiban pada bank.
Semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.
sumber : http://www.tangandiatas.com

Tidak ada komentar: