Usaha/Bisnis Tanaman Hias

Peristiwa bencana alam selain menyisakan kesedihan dan kerugian materi bagi yang mengalaminya, juga bisa memberikan berkah tersendiri terhadap masyarakat.

Misalnya saja banyaknya proyek renovasi rumah dan perkantoran pasca gempa 7,9 SR yang melanda Sumatera Barat (Sumbar) 29 September 2010 lalu menjadi berkah bagi pelaku bisnis taman dan tanaman hias di kota Padang, Sumatera Barat. Peningkatan omset penggiat bisnis flora itu hingga pertengahan 2011 ini mencapai tiga kali lipat.

Dikatakan Firman, selain renovasi taman lama, permintaan pembuatan taman di rumah tinggal baru dan perkantoran juga meningkat signifikan. Hal itu didukung semakin banyaknya pengembang di kota Padang yang membangun komplek perumahan baru, terutama di daerah ketinggian kota Padang seperti kawasan Lubuk Minturun, Sei. Lareh, Balai Baru, dan sejumlah kawasan di sepanjang jalan By Pass Padang.

"Rata-rata peningkatan permintaan tanaman hias dan pembuatan taman mencapai tiga kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Berbeda dengan 2-3 tahun belakangan yang menempatkan tanaman indoor seperti Aglaonema dan anthurium sebagai tanaman pavorit, permintaan terbesar saat ini justru pada tanaman ruang terbuka seperti bonsai serut, beringin, putri salju, melati mini, pucuk merah, cemara, dan tanaman buah dalam pot," kata Firman.

Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang tanaman hias lainnya, Zaitul Ikhlas (35). Menurutnya, tingginya permintaan pembuatan taman akhir-akhir ini membuat sejumlah tanaman pendukung, seperti rumput hias juga ikut laku keras.

"Misalnya, permintaan terhadap rumput gajah mini yang sangat tinggi sehingga sering kehabisan stok sampai di tingkat petani pembudidaya. Boleh dikatakan, untuk saat ini berapa pun petani mampu memproduksi rumput itu akan habis diserap pasar," tukasnya.

sumber: http://finance.detik.com/read/2011/06/07/140251/1654823/480/meraup-berkah-bisnis-tanaman-hias-pasca-bencana

Tidak ada komentar: